Saturday, January 07, 2006

Gendut Lovely!


10 Alasan Enaknya Jadi Gendut:

1. Kalo nanti Indonesia kena bencana kelaparan, paling enggak orang gendut yang terakhir banget matinya, thanks to timbunan lemak yang tersimpan di hampir seluruh jaringan kulit kami selama bertahun-tahun.

2. Bisa menjadikan perut sebagai pengganti meja. Nggak percaya? Coba deh buka buku, sandarkan di perut (yang gendut doang lho yang bisa)… Bener kan? Jadi nggak perlu capek-capek megang bukunya.

3. Nggak perlu tambahan bantal kalo disuruh jadi badut

4. Dan jadi sinterklas (idem sama nomor 3)

5. Se-freak out-freak out-nya orang gendut menimbang badan, kayaknya masih lebih freak out yang badannya ideal. Begitu naik dua kilo, yang badannya ideal langsung pada blingsatan. Sedangkan kami, yang endut imut ini, paling-paling cuma bilang ‘Yah, naik dua kilo lagi deh…’ Nggak terlalu khawatir, soalnya naik berapa kilo pun nggak bakalan mengubah posisi kami dalam kategori obesitas, hua ha ha ha…

6. Badan montok adalah lambang kecantikan pada abad pertengahan. Liat aja lukisan-lukisan abad pertengahan, cewek-cewek yang dilukis telanjang kan biasanya montok-montok.

7. Penyanyi opera cewek yang tenar biasanya berbadan bongsor. Karena paru-paru mereka besar, mereka bisa menyanyi dengan range vokal lebih luas daripada orang normal. Contoh penyanyi pop yang berbadan gendut: Aretha Franklin&Ruben Studdard

8. Suku Calabari di Nigeria di Nigeria bagian tenggara mengharuskan calon mempelai wanita MENGGENDUTKAN DIRI sebelum pernikahan mereka. Mereka dikarantina di rumah, dikasih makan banyak terus dipijet supaya menghasilkan bentuk tubuh yang bulat. Jadi buat cewek-cewek yang gendut dimanapun kalian berada: ngerasa siap kawin? Pergilah ke Nigeria!

9. Kata siapa gendut tuh nggak bisa jadi model? Kalo kamu ngerasa cantik tapi badannya nggak proporsional, terbanglah ke Australia dan bergabung ke agensi model disana. Banyak lho majalah yang menampilkan cewek gemuk di halaman modenya: termasuk COSMOPOLITAN! Ha, eat that!

10. Cowok-cowok nggak perlu khawatir lagi kalo ditanya, ‘Aku gendutan nggak, Say?’ Cowok-cowok, karena ceweknya emang gendut, bisa langsung menjawab, ‘Iya, Sayang… Gendut tapi CANTIK!’

10 Alasan Nggak Enaknya Jadi Gendut:

1. Matahari dan Yogya sialan nggak menyediakan pakaian dalam ukuran XXL dan XXXL. Kayak orang Indonesia ini kurus-kurus semua aja. Cih!

2. Apa orang gendut identik dengan PEMAKAN SISA? Kenapa dalam setiap pesta ato acara maan-makan, kalo ada makanan yang sisanya cukup banyak, orang-orang fasis itu langsung nanya kami, ‘Tambah lagi dong? Kan masih banyak,’ seraya ngeliat ke arah meja buffet. Hello, kami emang gendut tapi kami kan punya selera tinggi! Salah sendiri ngidangin makanan nggak enak gitu, makanya banyak sisanya.

3. Beberapa perusahaan (saat ini baru ketahuan di luar negeri sih, tapi cepet ato lambat Indonesia kayaknya bakal ikutan) mendiskreditkan potensi kerja lantaran berat badannya. Konon, mereka menganggap orang gemuk identik dengan malas. Kejaaaaaam!!!

4. Orang-orang gemuk selalu kelihatan menyedihkan dan jadi bahan tertawaan di berbagai buku dan film/sinetron. Contoh film: ABG, Big Is Beautiful, Jelangkung, Shallow Hal, Austin Power: The Spy Who Shagged Me & Goldmember, dsb. Contoh buku: Bridget Jones’ Diary, Jemima J, Good In Bed dsb. Apa kami, orang-orang gendut, begitu LUCUNYA sampe selalu jadi bahan lelucon dimana-mana?

5. Bahkan Hugh Grant, yang keliatan CINTAAAA banget sama Bridget di film Bridget Jones’ Diary, waktu ditanya apa dia mau naksir orang seperti Bridget dalam kehidupan nyata. Dia, nggak peduli dia ada di wawancara buat promo filmnya, dengan santainya bilang, ‘Aku nggak bakalan mau pacaran sama orang seperti Bridget.’ Awww, menyakitkan sekaliiii!!!

6. Kembali ke Indonesia, buat orang yang ngerasa dirinya gendut, pernah nggak disindir sama supir angkot ato penumpang begini: ‘Hei, kamu (menunjuk ke kita, yang satu-satunya berbadan gendut di dalam angkot), bayar dua nggak?’ Meskipun itu kadang-kadang bercanda (nggak lucu tau!!!) tapi jelas-jelas omongan seperti itu sangat menyakitkan hati karena dia ngomongnya di depan umum dan didenger banyak orang. Gimana kalo disitu ada temen sekampus, ato dosen kita, ato orang yang kebetulan kenal kita? Bisa nggak sih mereka tutup mulut dan nyari kesibukan lain, jangan ngomentarin badan kami? Lagian, meskipun gendut, kami NGGAK BUTA! Kami juga tau kok kalo kami gendut, jadi nggak usah dibilangin juga kami udah tau kok.

7. Orang gemuk biasanya rentan sama penyakit jantung, sesak napas, kencing manis dan sebagainya. Untuk yang satu ini aku nggak bakal komplain.

8. Rasa ingin tahu orang-orang jauh lebih besar sama orang gendut dibanding sama orang berberat badan normal, saat mereka menimbang badan. Kalo ngeliat orang lansing nimbang berat badan, mereka berpikir, ‘Ah, palingan 50 kiloan. Nggak jauh-jauhlah.’ Sedang orang gendut? Berdasarkan pengalamanku waktu praktikum di kampus, waktu aku disuruh nimbang badan, orang-orang langsung pada berkerumum untuk melihat angka yang ditunjukkan jarum timbangan. Kira-kira dalam hatinya mereka berkata, ‘Hm, beratan mana ya Si Christian ini sama gajah? Ato sapi? Ato dibanding persediaan beras di gudang Bulog?’

9. Betapa tersiksanya cewek-cewek gendut di daerah Eropa abad pertengahan dulu. Mereka dipaksa make korset maut yang mencekik, talinya ditarik sampe cewek-cewek itu nggak bisa bernapas. Belum lagi akibat efek korset yang terlalu ketat, dada mereka jadi kayak sepasang melon kembar yang diselipkan di korset, kayak nyaris tumpah ke lantai dansa istana.

10. Berani taruhan, seandainya Pangeran Willian nikah sama cewek gendut yang beratnya 90 kiloan, orang-orang pasti berpikir, ‘ Ih, kok mau-maunya sih Pangeran William sama kuda nil itu? Pasti dia dijodohin deh, ato dijebak sedemikian rupa sama si gendut itu. Ato, ato, Pangeran William-nya dipelet supaya dia mau! Hu hu hu hu, pangeran yang malang…” Nggak ada yang peduli dengan kemungkinan Pangeran William memilih cewek itu sebagai istrinya karena kebaikan hatinya, sikapnya yang mempesona dsb. Nggak ada! Gendut ya tetep gendut!!!

No comments: